Teori VSEPR adalah teori yang
menggambarkan bentuk molekul berdasarkan kepada tolakan pasangan
electron disekitar atom pusat. Bentuk molekul didasarkan kepada
jumlah electron yang saling tolak-menolak disekitar atom pusat yang akan
menempati tempat sejauh munkin untuk meminimumkan tolak elektron Di dalam klasifikasi VSEPR ada beberapa huruf yang
melambangkan atom pusat, atom yang mengelilingi atom pusat, dan pasangan
elektron bebas, yaitu:
A
= atom pusat
X
= atom yang mengelilingi atom pusat
E
= pasangan elektron bebas
Berbagai
bentuk molekul berdasarkan teori tolakan pasangan elektron:
Bentuk/Geometri Molekul dan Hibridisasi dari Beberapa Senyawa Xenon
Istilah bentuk-geometri-struktur yang digunakan dalam tulisan ini
memiliki maksud yang sama. Geometri elektron (struktur yang melibatkan
semua elektron yang menempati orbital), geometri molekul (struktur 3
dimensi yang hanya melibatkan elektron berikatan saja tanpa menyertakan
pasangan elektron bebas).
Senyawaan Xe yang akan dibahas tentang geometri dan hibridasinya yaitu:
- XeF2
- XeF4
- XeF6
- XeOF4
- XeOF2
- XeO2F2
- XeO3
- XeO4
- XeF5–
Pada spektrum infra merah dan spektrum Raman XeF2
memperlihat molekul linier baik dalam keadaan uap maupun padatan
kristalnya. Hal ini dapat dijelaskan dengan teori ikatan valensi sebagai
berikut.
Terbentuk 5 orbital hibrida sp3d
yang menempati pojok atau sudut dari struktur yang akan dibentuk. 3
orbital yang terisi pasangan elektron bebas akan menempati sudut
segitiga pada axial (bidang horizontal) dan 2 orbital berisi
masing–masing berisi 1 elektron yang menempati equatorial (bidang
vertikal) akan digunakan berikatan kovalen dengan 1 elektron dari F.
Jadi geometri elektron–nya adalah bipiramida segitiga, tapi perlu
diingat bahwa posisi axial ini hanya berupa 3 pasangan elektron bebas,
sehingga bentuk geometri molekulnya adalah linier.
Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeF4:
Pada data difraksi elektron dan spektroskopi vibrasional XeF4 memperlihat molekul yang berbentuk planar. Hal ini dapat dijelaskan dengan teori ikatan valensi sebagai berikut.
Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan dua orbital 5d membentuk enam orbital hibrida sp3d2
yang menempati sudut dari struktur yang akan dibentuk. Dua orbital
yang terisi pasangan elektron bebas akan menempati pada equatorial
(bidang vertikal) dan 4 orbital masing–masing berisi 1 elektron yang
menempati axial (bidang horizontal) akan digunakan berikatan kovalen
dengan 4 atom F yang masing-masing menyumbang 1 elektron. Jadi bentuk
geometri elektron–nya adalah oktahedral, tapi geometri molekulnya adalah
segiempat planar (segiempat datar), karena posisi equatorial ini hanya
berisi pasangan elektron bebas.
Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeF6:
Bentuk kristal XeF6 ini umumnya dalam bentuk [XeF5]+ F-
pada keadaan padat. Sementara sp3d5 yang pasti dalam keadaan gas sulit
untuk ditentukan. Namun kini dapat diprediksi bahwa bentuk XeF6
ini merupakan bentuk oktahedral yang mengalami distorsi (“sedikit
rusak”, oktahedral yang tidak sempurna) atau dengan istilah lain
oktahedral yang mengalami penataan ulang karena adanya satu pasangan
elektron bebas yang menempati salah satu muka oktahedral. Dengan begitu
bentuk stabilnya sulit untuk dijumpai karena adanya pasangan elektron
bebas ini.
Menurut prediksi teori ikatan valensi penjelasan sebagai berikut.
Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan tiga orbital 5d membentuk tujuh orbital hibrida sp3d3
yang menempati sudut dari struktur yang akan dibentuk. Satu orbital
yang terisi pasangan elektron bebas akan menempati bagian salah satu
sisi muka oktahedral dan 6 orbital masing–masing berisi satu elektron
ini empat di antaranya menempati axial (bidang horizontal) dan 2 yang
lainnya pada posisi equatorial. Keenam elektron ini akan berikatan
kovalen dengan 6 atom F yang masing-masing menyumbang 1 elektron. Jadi
bentuk geometri elektron–nya adalah oktahedral, dan geometri molekulnya
oktahedral terdistorsi.
Bentuk molekul XeOF4 adalah piramida segiempat (square pyramid). Deskripsi dari teori ikatan valensi tentang bentuk molekul XeOF4 adalah dengan asumsi bahwa 3 elektron pada 5p dipromosikan ke subkulit 5d.
Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan dua orbital 5d membentuk enam orbital hibrida sp3d2.
Lima orbital yang masing–masing terisi 1 elektron digunakan untuk
pembentukan ikatan σ dengan 4 atom F dan 1 atom O. Orbital hibrida
ke–enam terisi pasangan elektron bebas. Elektron tunggal pada orbital d
digunakan untuk pembentukan ikatan π dengan O. Geometri molekul XeOF4 seperti gambar berikut:
Bentuk molekul XeOF2 ini berbentuk T. Pada teori ikatan
valensi menyarankan geometri elektronnya adalah bipiramida trigonal (
trigonal bipyramid) dengan dua posisi axialnya diisi oleh pasangan
elektron bebas. Dua elektron pada subkulit 5p dipromosikan ke subkulit
5d.
Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan satu orbital 5d membentuk lima orbital hibrida sp3d.
Tiga orbital yang masing–masing terisi 1 elektron digunakan untuk
pembentukan ikatan σ dengan 2 atom F dan 1 atom O. Dua orbital hibrida
lainnya masing-masing terisi pasangan elektron bebas. Satu elektron pada
5d dari Xe tidak turut ambil bagian dalam skema hibridisasi tetapi akan
dilibatkan dalam pembentukan ikatan π dengan 1 atom O. Geometri molekul
XeOF2 seperti gambar berikut:
Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeO2F2:
Bentuk molekul XeO2F2 ini seperti
jungkat–jungkit (see–saw). Pada teori ikatan valensi menyarankan
geometri elektronnya adalah bipiramida trigonal ( trigonal bipyramid)
dengan salah satu posisi equatorialnya diisi oleh pasangan elektron
bebas. Tiga elektron pada subkulit 5p dipromosikan ke subkulit 5d.
Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan satu orbital 5d membentuk lima orbital hibrida sp3d.
Empat orbital yang masing–masing terisi 1 elektron digunakan untuk
pembentukan ikatan σ dengan 2 atom F dan 2 atom O. Orbital hibrida
ke–lima terisi pasangan elektron bebas. Dua elektron pada 5d dari Xe
tidak turut ambil bagian dalam skema hibridisasi tetapi akan dilibatkan
dalam pembentukan ikatan π dengan 2 atom O. Geometri molekul XeOF4 seperti gambar berikut:
Bentuk molekul XeO3 ini berbentuk piramida segitiga (seperti bentuk molekul NH3)
dari geometri elektron (melibatkan pasangan elektron bebas) yang
berbentuk tetrahedaral. Penjelasan menurut teori ikatan valensi sebagai
berikut.
Dalam hal ini hibridisasi sp3 akan membentuk tetrahedral. Satu posisi
tetrahedral tersebut diisi oleh pasangan elektron bebas (dari 5s2).
Tiga orbital yang tumpang tindih (overlap) dengan orbital dari O untuk
membentuk tiga ikatan tunggal Xe–O. Tiga orbital 5d yang tidak terlibat
dalam hibridisasi ini membentuk ikatan π melalui tumpang tindih dengan 3
orbital yang terisi satu elektron dari orbital oksigen.
Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeO4:
Geometri elektron dan geometri molekul XeO4 ini berbentuk berbentuk tetrahedaral. Penjelasan menurut teori ikatan valensi sebagai berikut.
Dalam hal ini elektron dari 5s dan 5p tereksitasi ke orbital 5d,
menghasilkan delapan orbital dengan masing-masing terisi satu elektron.
Satu orbital s dan tiga orbital p membentuk hibridisasi sp3
yang kemudian membentuk 4 ikatan σ dengan 4 atom oksigen. Empat orbital
yang tidak terhibridisasi akan membentuk 4 ikatan π dengan oskigen untuk
membentuk XeO4 tetrahedral.
Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeF5–:
Menurut prediksi teori ikatan valensi bentuk geometri molekul XeF5– adalah segilima datar dengan penjelasan sebagai berikut.
Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan tiga orbital 5d membentuk tujuh orbital hibrida sp3d3 dengan masuknya 1 elektron membentuk Xe–.
Dua orbital yang terisi pasangan elektron bebas akan menempati posisi
equatorial dan 5 orbital lainnya yang masing–masing berisi satu elektron
ini memposisikan diri pada sudut bidang segilima datar. Kelima elektron
ini akan berikatan kovalen dengan 5 atom F yang masing-masing
menyumbang 1 elektron. Jadi bentuk geometri elektron–nya bipiramida
segilima sedangkan geometri molekul-nya adalah segilima datar.
Untuk molekul dari Xe yg berikatan dengan O dan atau F hibridisasinya dapat diperkirakan setelah mendapat konfirmasi bentuk/struktur/geometri hasil pengamatan fakta. Seperti XeOF5 (berbentuk piramida segilima) dengan hibridisasi sp3d2, XeF82- (berbentuk antiprisma segiempat / 2 prisma segiempat bertolak belakang) diperkirakan dengan hibridisasi sp3d5 namun ini masih belum bisa dikonfirmasi terkait tidak adanya pasangan bebas yang seharusnya ada, XeO3F2 (berbentuk bipiramida segitiga) dengan hibridisasi sp3d.
Untuk molekul dari Xe yg berikatan dengan O dan atau F hibridisasinya dapat diperkirakan setelah mendapat konfirmasi bentuk/struktur/geometri hasil pengamatan fakta. Seperti XeOF5 (berbentuk piramida segilima) dengan hibridisasi sp3d2, XeF82- (berbentuk antiprisma segiempat / 2 prisma segiempat bertolak belakang) diperkirakan dengan hibridisasi sp3d5 namun ini masih belum bisa dikonfirmasi terkait tidak adanya pasangan bebas yang seharusnya ada, XeO3F2 (berbentuk bipiramida segitiga) dengan hibridisasi sp3d.
#Dengan senang hati untuk dikoreksi :)
Referensi : S.Chand Success Guide Inorganic Chemistry Oleh G. D.
Tuli, 2005 & Shriver & Atkins’ Inorganic Chemistry edisi 5, 2010
0 komentar:
Posting Komentar