Seperti yang telah dijelaskan pada pendahuluan bahwa
memberikan deskripsi yang lebih tepat pada spektrokopi, ionisasi, dan
sifat-sifat magnetik molekul (Wikipedia, 2010). Teori orbital molekul
(OM) menggambarkan ikatan kovalen melalui istilah orbital molekul yang dihasilkan
dari interaksi orbital-orbital atom dari atom-atom yang berikatan dan yang terkait
dengan molekul secara keseluruhan (lischer, 2009). Konstruksi orbital
molekul dari orbital atom, ibagian dalam pembentukan molekul. Separuh dari
orbital molekul mempunyai energi yang lebih besar daripada energi orbital atom.
Orbital yang dibentuk yaitu orbital molekul pengikatan (bonding) dan orbital
molekul antiikatan (anti bonding). Elektron yang tidak mengambil bagian dalam
pengikatan disebut elektron tidak berikatan (nonbonding) dan mempunyai energy
yang sama dengan energy yang dimiliki atom-atom yang terpisah. Energi –energi
relatif dari setiap jenis orbital secara umum terlihat pada gambar 2 berikut
ini (Dogra, 1990):
Orbital atom yang mengambil bagian dalam pembentukan orbital
molekul harus memenuhi persyaratan sebgai berikut:
1.
Orbital atom yang membentuk orbital molekulm harus mempunyai energi yang dapat
dibandingkan.
2. Fungsi
gelombang dari masing-masing orbital atom harus bertumpang tindih dalam ruangan
sebanyak mungkin..
3. Fungsi
gelombang orbital atom harus mempunyai simetri yang relatif sama dengan sumbu
molekul.
Yang paling umum membentuk orbital molekul adalah σ (sigma)
dan orbital π (pi). Orbital sigma simetris disekitar sumbu antarnuklir.
Penampang tegak lurus terhadap sumbu nuklir (biasanya sumbu x) memberikan suatu
bentuk elips. Ini terbentuk dari orbital s maupun dari p dan orbital d yang
mempunyai telinga sepanjang sumbu antar nuklir. Orbital π terbentuk ketika
orbital p pada setiap atom mengarah tegak lurus terhadap sumbu antarnuklir.
Daerah tumpang tindih ada di atas dan di bawah sumbu ikatan (lihat gambar 3).
Gambar
3. Bentuk orbital molekul yang terbentuk dari orbital atom
Pembahasan Mengenai Diagram Korelasi
Orbital Molekul HCl
Molekul HCl merupakan molekul
heteronuklir, dimana kedua atom berasal dari unsur yang berbeda. Atom Cl
memiliki nomor atom 17 dengan konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6
3s2 3p5, sedangkan atom H memiliki nomor atom 1 dengan
konfigurasi elektron: 1s1. Atom Cl lebih elektronegatif daripada
atom H. Diagram korelasi orbital molekul menunjukkan bahwa tingkat-tingkat
energi dari atom Cl yang lebih elektronegatif bergeser ke arah bawah,
karena atom Cl menarik elektron-elektron valensi lebih kuat dari pada atom H.
Seperti gambar 4 diagram korelasi orbital molekul HCl.
Gambar 4. Diagram korelasi orbital molekul HCl
Orbital-orbital
atom bercampur secara signifikan membentuk orbital molekul hanya jika energi
orbital-orbital ini cukup berdekatan dan mempunyai simetri yang benar. Pada
molekul HCl, orbital 1s dari atom Cl energinya terlalu rendah untuk bisa
bercampur dengan orbital 1s dari atom H. Hal yang sama juga terjadi untuk
orbital 2s atom Cl. Berdasarkan teori hibridisasi sebelum atom Cl berikatan
dengan atom H membentuk molekul maka akan terjadi hibridisasi orbital atau
pencampuran orbital atom Cl. Pada atom Cl dapat dilihat bahwa orbital 3s
bercampur dengan orbital 3p (karena berada dalam satu kulit) sebelum membentuk
orbital molekul. Hal ini dikarenakan semua elektron pada kulit terluar
memiliki kesempatan yang sama untuk berikatan dengan elektron pada atom H,
sehingga terjadi pencampuran orbital 3s dan 3p pada atom Cl.
Interaksi
antara 3s pada atom Cl membentuk ikatan sigma, biasanya apabila terjadi
interaksi membentuk ikatan maka akan terbentuk 2 orbital yaitu orbital σ dan σ*.
Namun, karena orbital ikatan 4sb lebih rendah energinya dari
nonbonding maka tidak terbentuk ikatan anti sigma (σ*). Tumpang
tindih total dari orbital 1s hidrogen dengan orbital 3Px
atau 3Py (terletak di atas 5sb pada gambar 4) atom
Cl adalah nol, sebab fasa positif dan negatif dari fungsi gelombang gabungan
bila dijumlahkan menjadi nol. Atom Cl hanya meninggalkan orbital 3Pz
(4sb), yang bergabung dengan orbital 1s hidrogen menghasilkan
orbital σ dan σ*.
Dari gambar
4 dapat dilihat bahwa orbital 3Px (2πnb), dan
3Py(2πnb) dari klor tidak bercampur dengan orbital 1s
dari hidrogen dan dengan demikian tetap berada dalam keadaan atomic
(nonpengikatan). Elektron-elektron dalam orbital ini tidak berkontribusi secara
signifkan dalam pengikatan kimia. Karena klor lebih elektronegatif daripada
hidrogen, energi orbital 3p nya terletak dibawah energi orbital 1s dari
hidrogen. Bila kedelapan elektron valensi digunakan untuk HCl, maka konfigurasi
orbital molekul yang dihasilkan adalah:
(3sCl)2 (σ)2 (3pCl)4
Orde ikatan
totalnya adalah 1 sebab elektron-elektron dalam orbital atom nonpengikatan
tidak mempengaruhi orde ikatan. elektron-elektron dalam orbital σ akan lebih
cenderung ditemukan dekat dengan atom klorin daripada didekat atom hidrogen,
dan dengan demikian HCl memiliki momen dipol Hδ+Cl δ-.
0 komentar:
Posting Komentar