Selasa, 02 Desember 2014

IKATAN ANTAR MOLEKUL

Gaya antarmolekul adalah gaya aksi di antara molekul-molekul yang menimbulkantarikan antarmolekul dengan berbagai tingkat kekuatan.
a.       Ikatan van der Waals
Ikatan van der Waals adalah ikatan yang berlaku akibat kedudukan kumpulan kimia yang berdekatan. Gaya Van der Waals dahulu dipakai untuk menunjukan semua jenis gaya tarik menarik antar molekul. Namun kini merujuk pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol seketika. Ikatan ini merupakan jenis ikatan antar molekul yang terlemah, namun sering dijumpai diantara semua zat kimia terutama gas.

Pada saat tertentu, molekul-molekul dapat berada dalam fase dipol seketika ketika salah satu muatan negatif berada di sisi tertentu. Dalam keadaa dipol ini, molekul dapat menarik atau menolak elektron lain dan menyebabkan atom lain menjadi dipol. Gaya tarik menarik yang muncul sesaat ini merupakan gaya Van der Waals.

1.      Interaksi Ion – Dipol (Molekul Polar)
Terjadi interaksi (berikatan) / tarik menarik antara ion dengan molekul polar (dipol).
Contoh : H+ + H2O → H3O+
Ag+ + NH3 → Ag(NH3)+
Interaksi ini termasuk jenis interaksi yang relatif cukup kuat. Contoh : NaCl (senyawa ion) dapat larut dalam air (pelarut polar), AgBr (senyawa ion) dapat larut dalam NH3 (pelarutpolar).

2.      Interaksi Dipol – Dipol
Merupakan interaksi antara sesama molekul polar (dipol). Interaksi ini terjadi antara ekor dan kepala.
3.      Interaksi Ion – Dipol Terinduksi
Merupakan antaraksi ion dengan dipol terinduksi. Dipol terinduksi merupakan molekul netralmenjadi dipol akibat induksi partikel bermuatan yang berada didekatnya. Partikel penginduksi dapat berupa ion atau dipol lain. Kemampuan menginduksi ion lebih besar daripada dipol karena muatan ion semakin besar.Ikatan ini relatif lemah karena kepolaran molekul terinduksi relatif kecil dari dipol permanen.
Contoh : I- + I2 → I3

4.      Interaksi Dipol – Dipol Terinduksi
Molekul dipol dapat membuat molekul netral lain bersifat dipol terinduksi sehingga terjadiantaraksi dipol – dipol terinduksi. Ikatan ini cukup lemah sehingga prosesnya berlangsung lambat.
Contoh : n H2O + Kr → Kr (H2O)n

5.      Antar Aksi Dipol Terinduksi – Dipol Terinduksi (Gaya London)
Gaya London adalah gaya yang ditimbulkan oleh ikatan dipol sesaat. Gaya London dapat terjadi pada gas mulia yang mempunyai keelektronegatifan nol. Contohnya pada Neon, dimana gas neon bisa dicairkan. Pada suhu yang sangat rendah dan pada suhu yang sangat tinggi, atom-atom neon akan saling berdekatan sehingga kestabilan elektronnya akan terganggu.  Hal ini menyababkan dalam atom Neon terbentuk dua kutub (dipol) antara molekul yang sama. Dipol ini mengadakan ikatan sehingga neon berubah menjadi cair. Dipol ini bersifat sementara, karena elektron selalu bergerak dalam orbital sehingga pada saat berikutnya dipol itu hilang. Ikatan dipol sangat lemah, tetapi ikatannya akan bertambah kuat dengan bertambahnya elektron, sehingga titik didih makin tinggi.

Kekuatan gaya London bergantung pada beberapa faktor, antara lain kerumitan molekul dan ukuran molekul.
·         Kerumitan Molekul
Lebih banyak terdapat interaksipada molekul kompleks dari molekul sederhana, sehingga Gaya London lebih besar dibandingkan molekul sederhana.
Makin besar Mr makin kuat Gaya London.
·         Ukuran Molekul
Molekul yang lebih besar mempunyai tarikan lebih besar dari pada molekul berukuran kecil. Sehingga mudah terjadi kutub listrik sesaat yang menimbulkan Gaya London besar.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah besar, sehingga gaya londonnya juga semakin besar.

Mekanisme :
a.       Pasangan elektron suatu molekul, baik yang bebas maupun yang terikat selalu bergerakmengelilingi inti.
b.    Elektron yang bergerak dapat mengimbas atau menginduksi sesaat pada molekul yang lainsehingga molekul yang lain menjadi polar terinduksi sesaat.
c.       Molekul ini dapat menginduksi molekul lainnya sehingga terbentuk molekul –molekul dipol sesaat.

b.      Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang paling kuat dibandingkan dengan ikatan antar molekul lain, namun ikatan ini masih lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen maupun ikatan ion.

Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan antara atom H dengan atom N, O, dan F yang memiliki pasangan elektron bebas. Hidrogen dari molekul lain akan bereaksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi. Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh beda keelektronegatifan dari atom-atom penyusunnya. Semakin besar perbedaannya semakin besar pula ikatan hidrogen yang dibentuknya.

Kekuatan ikatan hidrogen ini akan mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut. Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya maka akan semakin besar titik didih dari senyawa tersebut. Namun, terdapat pengecualian untuk H2O yang memiliki dua ikatan hidrogen tiap molekulnya. Akibatnya, titik didihnya paling besar dibanding senyawa dengan ikatan hidrogen lain, bahkan lebih tinggi dari HF yang memiliki beda keelektronegatifan terbesar.


0 komentar:

Posting Komentar